topicprimadona - FENOMENA jilboobs yang terjadi di kalangan para wanita muslim saat ini telah menjadi hal yang lumrah. Banyak para wanita muslim yang beranggapan bahwa ia telah menutup auratnya, padahal lekuk tubuhnya masih terlihat akibat pakaian yang digunakannya begitu ketat seperti penggunaan celana jeans, leaging dan lain sebagainya.
Mungkin ada kekeliruan yang terjadi diantara wanita muslim tentang cara berpakaian. Hal ini akibat dari kurangnya pemahaman ilmu agama, tren atau budaya yang ada, sehingga bagi sebagian wanita muslim memakai pakaian ketat merupakan hal yang lumrah.
Tapi sebenarnya berpakaian seperti itu bukanlah menutup aurat, tapi membungkus dengan ketat bak pepes ikan dibungkus dengan daun pisang, rapat sekali. Itulah yang dinamakan dengan jilboobs. Menurut asal katanya berasal dari kata jilbab dan boobs (payudara). Sehingga itulah alasannya mengapa kita sering memanggil pelaku yang menggunakan jilbab jenis ini dengan sebutan jilboobs.
Para ulama menggarisbawahi bahwa jilbab syar’i memliki ketentuan tidak menampakan bagian tubuh (kecuali wajah dan telapak tangan), tidak transparan, dan tidak ketat (menampakan lekuk tubuh.
Seperti dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)
Hadits ini merupakan tanda mukjizat kenabian. Kedua golongan ini sudah ada di zaman kita saat ini. Hadits ini sangat mencela dua golongan semacam ini. Kerusakan seperti ini tidak muncul di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena sucinya zaman beliau, namun kerusakan ini baru terjadi setelah masa beliau hidup (Lihat Syarh Muslim, 9/240 dan Faidul Qodir, 4/275). Wahai Rabbku. Dan zaman ini lebih nyata lagi terjadi dan kerusakannya lebih parah.
Akibat dari pemakaian Jilboobs ini banyak para wanita muslim yang masih diganggu kaum pria karena bagian paling berharganya masih dapat terlihat. Sehingga dapat menimbulkan hayalan kotor yang timbul dalam fikiran laki-aki.
Ingatlah para muslimah, bahwasannya fikiran laki-laki itu berbeda dengan wanita. Mereka memiliki tingkat hayal yang tinggi dibanding wanita.
Bantulah kaum laki-laki untuk menundukan pandangannya dengan senantiasa engkau menjaga dan menutup aurat mu.
Jangan sampai para wanita muslim saat ini terjebak oleh budaya dan anggapan kosong tanpa adanya dasar hukum yang jelas ketika memilih pakaian untuk dikenakan.
Islam merupakan agama sempurna yang telah mengatur segala sesuatunya dari hal terkecil hingga hal-hal besar, sehingga dapat mengatur kehidupan manusia saat pertama diciptakan hingga akhir zaman. [ta/islampos]
Mungkin ada kekeliruan yang terjadi diantara wanita muslim tentang cara berpakaian. Hal ini akibat dari kurangnya pemahaman ilmu agama, tren atau budaya yang ada, sehingga bagi sebagian wanita muslim memakai pakaian ketat merupakan hal yang lumrah.
Tapi sebenarnya berpakaian seperti itu bukanlah menutup aurat, tapi membungkus dengan ketat bak pepes ikan dibungkus dengan daun pisang, rapat sekali. Itulah yang dinamakan dengan jilboobs. Menurut asal katanya berasal dari kata jilbab dan boobs (payudara). Sehingga itulah alasannya mengapa kita sering memanggil pelaku yang menggunakan jilbab jenis ini dengan sebutan jilboobs.
Para ulama menggarisbawahi bahwa jilbab syar’i memliki ketentuan tidak menampakan bagian tubuh (kecuali wajah dan telapak tangan), tidak transparan, dan tidak ketat (menampakan lekuk tubuh.
Seperti dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)
Hadits ini merupakan tanda mukjizat kenabian. Kedua golongan ini sudah ada di zaman kita saat ini. Hadits ini sangat mencela dua golongan semacam ini. Kerusakan seperti ini tidak muncul di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena sucinya zaman beliau, namun kerusakan ini baru terjadi setelah masa beliau hidup (Lihat Syarh Muslim, 9/240 dan Faidul Qodir, 4/275). Wahai Rabbku. Dan zaman ini lebih nyata lagi terjadi dan kerusakannya lebih parah.
Akibat dari pemakaian Jilboobs ini banyak para wanita muslim yang masih diganggu kaum pria karena bagian paling berharganya masih dapat terlihat. Sehingga dapat menimbulkan hayalan kotor yang timbul dalam fikiran laki-aki.
Ingatlah para muslimah, bahwasannya fikiran laki-laki itu berbeda dengan wanita. Mereka memiliki tingkat hayal yang tinggi dibanding wanita.
Bantulah kaum laki-laki untuk menundukan pandangannya dengan senantiasa engkau menjaga dan menutup aurat mu.
Jangan sampai para wanita muslim saat ini terjebak oleh budaya dan anggapan kosong tanpa adanya dasar hukum yang jelas ketika memilih pakaian untuk dikenakan.
Islam merupakan agama sempurna yang telah mengatur segala sesuatunya dari hal terkecil hingga hal-hal besar, sehingga dapat mengatur kehidupan manusia saat pertama diciptakan hingga akhir zaman. [ta/islampos]
Sumber : Islampos.com