-->

3 Kisah Nyata Di Bunuh Dan Meninggal Dunia Dalam Posisi Sujud

Kisah Nyata 1

Ipda Anwar Askar, anggota Polsek Rappocini ditemukan meninggal dunia dalam posisi bersujud di dalam mobil di parkiran kampus Universitas Negeri Makassar Jalan AP Pettarani, Jumat (11/9) siang.

Kisah Nyata Di Bunuh Dan Meninggal Dunia Dalam Posisi Sujud

Ipda Anwar datang ke kampus UNM hendak melakukan koordinasi dengan pihak kampus soal kegiatan kerja bakti UNM yang akan digelar di dalam kampus, Sabtu (12/9) hari ini. Namun sebelum melakukan koordinasi, Ipda Anwar lebih dulu melaksanakan salat Jumat.

Namun saat berada di parkiran mobil, polisi yang dikenal supel serta ramah ini diduga terserang penyakit jantung dan meninggal dunia dalam posisi bersujud di dalam mobil Daihatsu Xenia DD 702 IM, miliknya.
Dahlan (45), anggota Satuan Pengamanan (Satpam) Kampus UNM mengatakan, dia terkejut melihat anggota polisi yang dalam posisi sujud di dalam mobil.

Setelah diamati dan diperiksa ternyata Ipda Anwar sudah meninggal dunia. “Saya tidak berani sentuhki. Saya lihat itu pak polisi dalam posisi seperti orang yang sedang sembahyang di dalam mobilnya. Begitu tahu kalau dia meninggal saya menelepon ke Polsek Rappocini,” ujar Dahlan.

Kapolsek Rappocini, AKP Muari yang dikonfirmasi mengaku menerima laporan dari pihak kampus UNM usai salat Jumat. Setelah itu, katanya, ia bersama anggota polisi yang lain turun ke lokasi. Beberapa saat kemudian, AKP Muari membawa AKP Anwar ke Rumah Sakit Bhayangkara menggunakan mobil korban. “Saya juga terkejut dan kaget mendengar salah seorang anggota Polsek Rappocini ditemukan meninggal dunia di parkiran basemen Menara Phinisi UNM,” ujar Muari.

Ia menjelaskan, Ipda Anwar Askar adalah Panit Bimmas. Sebelum meninggal, Ipda Aswar memang kerap mengeluh sakit. Katanya, penyempitan pembuluh darah. “Anggota kami yang ditemukan meninggal dunia di UNM diduga karena terserang penyakit jantung,” katanya. (ish/cha/b) sumber : beritamakasar.com

Kisah Nyata 2

Seorang petugas kebersihan BLU Mall Plaza, Bekasi meninggal dalam keadaan bersujud di lantai 2 mal tersebut, Selasa (19/5). 

Petugas yang belum diketahui namanya itu tengah membersihkan dinding di dekat papan nama tempat karaoke Inul Vizta. Sekitar pukul 17.20 WIB, pria tersebut diduga terjatuh karena tali pengerek alat pembersihnya lepas dan meluncur ke bawah.

"Dia jatuh karena talinya putus, suaranya seperti barang jatuh. Saya kaget, sampai-sampai motor saya terjatuh," kata salah satu saksi mata Hafidin.

Pada saat kejadian ada lima orang yang melihat kejadian itu. Sedangkan, petugas keamanan di mal tersebut, menurut Hafidin, berpura-pura tidak tahu agar pengunjung mal tak panic.

Beberapa menit setelah kejadian, jenazah langsung dibawa ke Rumah Sakit Mitra Bekasi Timur dengan menggunakan mobil pribadi.

"Mayatnya langsung dibawa karena mungkin takut dilihat orang, saya saja sekarang belum nafsu makan karena kondisinya sangat parah," jelas Hafidin.

Sementara itu, tukang ojek yang biasa mangkal di depan mall tersebut, Petoy juga membenarkan bahwa ada salah satu petugas kebersihan dari BLU Mall yang terjatuh saat membersihkan dinding mll.

Saat kejadian, Petoy mengatakan bahwa dirinya langsung mendekati lokasi jatuhnya korban tersebut.

"Pas jatuh posisi korban tertelungkup dan masih bernafas. Namun, tidak ada yang berani mengangkat korban tersebut sebelum salah satu petugas keamanan mengangkatnya," jelas Petoy.

Menurut Petoy, kejadian tersebut ada yang janggal karena lokasi jatuhnya korban langsung dibersihkan dengan air dan dipel. Namun , Petoy pun tidak tahu bahwa pengelola BLU Mall ingin menghilangkan jejak korban jatuh di mall tersebut.

Sampai saat ini, belum diketahui identitas lengkap korban laki-laki tersebut. Namun, saksi Hafidin mengatakan umur pria tersebut sekitar 28 tahun. sumber : republika.co.id

Kisah Nyata 3

Kakek sebatang kara, Kastubi (75), warga Lingkungan, Kelurahan Beru, Wlingi, ditemukan tewas di teras rumah dinas kepala Stasiun Wlingi, Senin (14/9/2015) pagi. Saat ditemukan, korban seperti orang bersujud (salat), dengan menghadap ke timur.

Yang menemukan Sularsih (55), warga setempat, saat pulang dari belanja, dan melintas di depan rumah dinas tersebut. Rumah dinas kepala Stasiun Wlingi itu sudah lama tak ditempati.

Saat melintas itu, ia mencium bau tak enak. Begitu menoleh, ia melihat korban dalam keadaan tertidur, dengan posisi menungging. Dikira tertidur, Sularsih memanggil-manggil karena tiap hari ia yang memberinya makan.

"Korban itu tiap hari selalu berada di rumah itu, meski rumahnya dekat. Katanya, ia sudah tak punya keluarga. Tiap hari yang memberi makan, warga sekitar," kata Kompol Hari Mujiarso, Kapolsek Wlingi.

Belum diketahui penyebab kematian korban, dan tidak ada bekas penganiayaan. sumber : tribunnews.com

SUBHANALLAH SEMOGA YG LIKE & COMMEN SEMUA MENINGGAL DALAM KEADAAN KHUSNUL KHATIMAH MOHON DI AMIN kan..!!!

Share this:

Disqus Comments